Petunjuk Teknis OMI 2025 : Panduan Resmi Olimpiade Madrasah Indonesia

Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Dirjen Pendidikan Islam resmi menerbitkan Petunjuk Teknis (Juknis) Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025. Panduan ini ditetapkan lewat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 4657 Tahun 2025. Dengan mengusung tema “Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global”, OMI tahun ini diharapkan mampu menjadi sarana strategis dalam mengasah bakat dan minat siswa madrasah di bidang sains maupun penelitian.

Latar Belakang

OMI 2025 dirancang bukan hanya sebagai kompetisi akademik, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda. Melalui ajang ini, peserta didorong untuk menjunjung nilai kejujuran, kerja keras, kolaborasi, serta kepedulian terhadap lingkungan. Integrasi antara sains, teknologi, budaya lokal, dan nilai keislaman diharapkan mampu melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Tujuan dan Harapan

Secara umum, OMI bertujuan memotivasi siswa agar kreatif, inovatif, berpikir kritis, sekaligus memiliki akhlak yang baik. Beberapa target khusus yang dicantumkan dalam Juknis antara lain:

Menyediakan ruang kompetisi sehat di bidang sains dan riset.
Mendorong perkembangan potensi intelektual, emosional, dan spiritual siswa.
Menumbuhkan budaya kompetisi yang sportif dan kolaboratif.
Mencetak generasi madrasah yang mampu berprestasi di level nasional hingga internasional.

Melalui ajang ini, diharapkan muncul bibit unggul, berkembangnya budaya riset, serta lahirnya generasi yang mencintai ilmu pengetahuan.

Cabang Lomba OMI 2025

OMI 2025 terbagi dalam dua bidang utama:

1. Bidang Sains

MI/SD: Matematika Terintegrasi, IPAS Terintegrasi, IPS Terintegrasi.
MTs/SMP: Matematika Terintegrasi, IPA Terintegrasi, Fisika Terintegrasi.
MA/SMA: Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, Geografi Terintegrasi.

2. Bidang Riset

Integrasi Keislaman dan Keilmuan (Ekoteologi).
Sustainable Development Goals (SDGs).
Transformasi Digital untuk Pembangunan Nasional.

Jadwal Pelaksanaan

Bidang Sains:

Tingkat Satuan Pendidikan: 11–16 Agustus 2025
Kabupaten/Kota: 1–2 September 2025
Provinsi: 2–3 Oktober 2025
Nasional: 4–5 November 2025

Bidang Riset:

Pendaftaran Proposal: 11 Agustus – 8 September 2025
Presentasi Proposal: 12–14 September 2025
Pembimbingan Riset: 15 September – 21 Oktober 2025
Final & Expo: 3–6 November 2025

Framework Kompetisi

Pada bidang sains, kompetisi disusun dengan mengintegrasikan sains, nilai keislaman, teknologi terbaru, kearifan lokal, serta kurikulum yang menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu dan kemanusiaan. Sementara itu, bidang riset lebih berfokus pada inovasi berbasis nilai agama, pencapaian SDGs, serta pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan.

Ketentuan Peserta

Bidang Sains:

Warga Negara Indonesia dengan NISN aktif.
Siswa aktif kelas V–VI, VII–IX, atau X–XII tahun ajaran 2025/2026.
Hanya boleh mengikuti satu bidang lomba.

Bidang Riset:

Siswa MTs atau MA, WNI dengan NISN aktif.
Belum pernah menjadi juara pertama pada ajang MYRES di bidang yang sama.
Proposal orisinal, sesuai tema, dan bukan plagiat.
Dapat diikuti perorangan atau kelompok (maksimal 3 orang).

Sistem Penilaian

Proses penilaian dilakukan secara profesional oleh dewan juri independen.

Bidang sains: mencakup pilihan ganda, esai, hingga eksplorasi eksperimen.
Bidang riset: menilai orisinalitas ide, metode, kebermanfaatan, serta kemampuan presentasi.

Apabila ada nilai yang sama, penentuan pemenang dilakukan berdasarkan jumlah jawaban benar, jumlah salah, waktu pengerjaan, dan hasil tahap sebelumnya.

Penghargaan

Pemenang OMI 2025 akan menerima medali emas, perak, atau perunggu sesuai tingkatan. Untuk bidang riset, selain medali, tersedia pula penghargaan khusus bagi presentasi terbaik, poster riset, hingga expo inovasi.

Penutup

Juknis OMI 2025 menjadi pedoman resmi yang harus dipahami peserta, pembina, hingga panitia. Dengan persiapan yang matang sesuai aturan, OMI 2025 diharapkan mampu mencetak inovator muda yang berkarakter Islami, menguasai teknologi digital, serta siap bersaing di level global.