BSW8GfMpBUGoTUd7GUYlTpz8Gd==
  • Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Hari Batik Nasional 2025: Merajut Identitas Bangsa Melalui Warisan Budaya Dunia

Setiap tanggal 2 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Batik Nasional, sebuah momentum penting untuk merayakan sekaligus menjaga warisan budaya yang telah diakui dunia. UNESCO sejak 2 Oktober 2009 menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Takbenda milik Indonesia, pengakuan yang menegaskan bahwa batik bukan hanya sekadar kain, melainkan bagian dari jati diri dan identitas bangsa.

Hari Batik Nasional tidak sekadar perayaan seremonial, melainkan wujud nyata penghargaan terhadap karya para leluhur yang telah menenun filosofi kehidupan dalam motif dan corak batik. Di balik setiap garis dan warna, tersimpan makna mendalam tentang kehidupan, doa, dan nilai kebijaksanaan yang diwariskan lintas generasi.

Tahun ini, peringatan Hari Batik Nasional mengusung semangat untuk mendorong generasi muda agar mencintai, menggunakan, sekaligus melestarikan batik dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah bersama berbagai elemen masyarakat menggelar beragam kegiatan, mulai dari pameran batik, lomba desain motif, hingga seminar edukasi mengenai filosofi dan sejarah batik.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyampaikan bahwa peringatan ini bukan hanya ajakan untuk memakai batik, melainkan mengingatkan bahwa batik adalah simbol persatuan, keberagaman, dan kekuatan budaya bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi.

Di berbagai daerah, masyarakat menyambut Hari Batik Nasional dengan antusias. Pegawai negeri, karyawan swasta, hingga pelajar mengenakan batik ke sekolah dan kantor. Tak hanya itu, para pengrajin batik di sentra-sentra produksi seperti Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Cirebon, hingga Madura mendapatkan perhatian lebih, sebagai bukti bahwa batik juga berperan penting dalam menggerakkan roda ekonomi kreatif nasional.

Hari Batik Nasional menjadi pengingat bersama bahwa warisan budaya tidak boleh hanya disimpan di museum atau dikenakan di acara formal, tetapi perlu dihidupkan kembali dalam keseharian. Dengan begitu, batik akan terus berdenyut sebagai kebanggaan bangsa, sekaligus menjadi identitas Indonesia di mata dunia.


Hari Batik Nasional 2025: Merajut Identitas Bangsa Melalui Warisan Budaya Dunia

0

0 Komentar untuk "Hari Batik Nasional 2025: Merajut Identitas Bangsa Melalui Warisan Budaya Dunia"